Minggu, 24 Maret 2013

Perbedaan sistem ekonomi Islam dengan sistem ekonomi kapitalis dan sosialis

salah satu aspek dalam sistem ekonomi adalah mekanisme pemenuhan insentif.  Dalam paham kapitalisme, mekanisme pasar atau transaksi dianggap sebagai mekanisme paling tepat untuk pemenuhan kehendak setiap individu. Jika setiap individu memiliki pola pikir individualistik, maka akan terciptalah suatu mekanisme yang transaksional, seseorang akan mau memberikan sesuatu miliknya  jika mendapat imbalan yang sesuai dengan keinginannya. Dalam ekonomi kapitalis, tidak boleh ada campur tangan pemerintah, free competition, dan laba adalah pendorong utama.

Dalam pandangan Islam, insentif individualistik diakomodasi sebatas tidak bertentangan dengan kepentingan sosial dan kepentingan ibadah. Mekanisme pasar yang dijelaskan oleh ekonomi kapitalis tidak cukup untuk pemenuhan ketiga insentif tersebut. Dalam ekonomi Islam, mekanisme pasar mengedepankan aspek moralitas dan kerja sama.

Sedangkan dalam ekonomi sosialis, perencanaan ekonomi dilakukan secara terpusat atau dilakukan oleh negara, warga negara tidak memiliki hak milik, masyarakat disama ratakan oleh pemerintah.

Secara garis besar perbedaan elemen antar sistem ekonomi disajikan dalam gambar berikut  :







Sumber : materi kuliah pengantar ekonomi Islam 02-03-2011
P3EI UII Yogyakarta : Ekonomi Islam

Menjawab persoalan perkembangan masalah umat

Setelah Rasulullah wafat, wahyu terputus, dan sunnah berhenti, tetapi masalah ekonomi umat atau masalah umat berkembang terus, bagaimana Ekonomi Islam menjawab persoalan tersebut?

Dalam Islam sumber informasi yang sempurna hanyalah Al Quran dan Sunnah. Dalam syariah terdapat ibadah dan muamalah. Perkara ibadah adalah perkara yang tidak akan ada jika Allah SWT tidak mengutus nabi dan rasulNya untuk umat manusia, sedangkan muamalah adalah perkara yang akan tetap dan terus ada walaupun seandainya agama tidak ada. Segala ibdah yang tidak ada dalilnya adalah haram, sedangkan segala muamalah adalah ibadah kecuali ada dalil yang melarangnya.

Pada dasarnya informasi dapat diperoleh dari fenomena di masa lalu, namun kebenarannya sangat dibatasi ruang dan waktu serta kemampuan manusia untuk menginterpretasikan fenomena tersebut. Islam mengajarkan bahwa Allah SWT telah melengkapi kelemahan manusia dengan memberikan informasi dan petunjuk yang dapat dipergunakan sepanjang masa, yaitu Al Quran dan Sunnah. Informasi ini meliputi makna, tujuan dan proses bagaimana pelaku atau manusia meningkatkan mashlahah yang diterimanya. Kedua sumber informasi ini dianggap valid dan tidak terbantahkan, tinggal pelaku ekonomi yang perlu menginterpretasikan dan mengaplikasikannya dalam kegiatan ekonomi atau muamalah yang terus berkembang.

Sumber : materi kuliah Pengantar Ekonomi Islam 9-03-12
P3EI UII Yogyakarta : Ekonomi Islam

Ekonomi Islam dapat diterapkan pada masyarakat yang tidak seluruh penduduknya beragama Islam ?


sudah menjadi wacana di kalangan masyarakat, bahwa Indonesia bukanlah Republik Islam tetapi memiliki mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia. kondisi perekonomian Indonesia yang "gonjang-ganjing" disebabkan oleh banyak faktor seperti spekulasi, perdagangan valas, bunga bank/riba, dan lain-lain. banyak pihak mengatakan bahwa ekonomi Islam adalah solusi perekonomian untuk negeri ini, bahkan untuk perekonomian dunia setelah ekonomi kapitalis gagal dan menyebabkan krisis di beberapa negara. lalu apakah ekonomi Islam dapat diterapkan di negara yang tidak menerapkan sistem Islam ?
Menurut madzab iqtishoduna, ekonomi Islam harus beroperasi dalam system Islam penuh. Mazhab ini berpendapat bahwa ilmu ekonomi tidak pernah bisa sejalan dengan Islam, karena perbedaan folosofinya. Ilmu ekonomi masalah ekonomi muncul karena adanya keinginan manusia yang tidak terbatas sementara sumberdaya yang tersedia terbatas, sementara Islam tidak mengenal adanya sumber daya yang terbatas, "Sungguh Kami ciptakan segala sesuatu dalam ukuran yang setepat-tepatnya" (QS : Al Amar : 49). Masalah ekonomi muncul karena adanya distribusi yang tidak merata dan adil sebagai akibat sistem ekonomi yang membolehkan eksploitasi pihak yang kuat terhadap pihak yang lemah. Semua teori yang dikembangkan oleh ilmu ekonomi konvensional ditolak dan dibuang.

Sedangkan menurut madzab mainstream, ekonomi Islam dapat beroperasi dimanapun. Madzab ini setuju bahwa masalah ekonomi muncul karena sumber daya yang terbatas dan keinginan manusia yang tidak terbatas. " Dan sungguh akan Kami uji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira bagi orang-orang yang sabar" (QS : Al Baqarah : 155), "

Sumber :
Materi kuliah Pengantar Ekonomi Islam, 02-03-2011, 
Karim Adiwarman : Ekonomi Mikro Islam